Kamis, 03 November 2016

Kembali ke Injil Paulus

(Sudah Saatnya Sekarang Ini bagi Orang2 Kristen dari Bangsa2 Bukan Yahudi untuk Kembali ke "Injil Paulus")


"Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku ["according to my gospel"-KJV]." (2 Tim 2:8)
"Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan ["according to my gospel"-KJV], akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus." (Roma 2:16)
"Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, --menurut Injil yang kumasyhurkan ["according to my gospel"-KJV] dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya" (Roma 16:25)
"Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus... Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;" (Gal 1:11-12, 15-16)
"Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah." (Kis 20:24)
"Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu." (1 Kor 4:15)

Sudah begitu lama Kekristenan jatuh/keluar dari Injil Paulus... dan sudah begitu lama hampir tidak ada ("nyaris tak terdengar") suara-suara yang menyerukan agar orang-orang Kristen (yaitu khususnya yang berasal dari bangsa-bangsa bukan Yahudi) kembali kepada Injil Paulus itu.

Jadi, sudah saatnyakah sekarang ini bagi kita untuk kembali ke Injil Paulus?

Sebenarnya, sudah sejak lama Kekristenan atau gereja Kristen harusnya kembali ke Injil Paulus... bahkan seharusnya sejak awal mulanya, yakni sejak Kekristenan untuk kali yang pertama melangkah ke luar (menyimpang) dari Injil Paulus, saat itu juga langkah untuk kembali ke Injil Paulus itu harus sudah dimulai. Tapi rupanya sejarah mencatat bahwa Kekristenan terus saja melangkah tanpa menyadari bahwa langkah-langkah mereka sudah berada di luar (atau tidak lagi setia) dengan Injil Paulus (dan serentak dengan itu tidak lagi menjadikan Paulus sebagai rasul mereka yang satu-satunya). Sehingga, sampai pada saat ini Kekristenan pada umumnya, ketimbang menerima Paulus sebagai satu-satunya rasul untuk kita, dia hanyalah diakui sebagai salah satu saja, dari sekian banyak rasul-rasul yang lainnya.

Padahal, Pauluslah satu-satunya rasul yang diberikan untuk kita orang-orang Kristen dari bangsa-bangsa bukan Yahudi (Roma 11:13, Galatia 2:6-9).


Bukan Mengecewakan Paulus, tapi Mengecewakan Yesus

Apakah Paulus kecewa terhadap kita, gereja Kristen sekarang ini?

Saya tidak percaya bahwa keadaan kita sekarang ini mengecewakan Paulus. Tapi, saya percaya keadaan kita sekarang ini mengecewakan Yesus.

Mengapa? Sebab Dialah yang memilih dan mengkhususkan Paulus sebagai rasul (yang satu-satunya!) bagi kita (Kisah 9:15-16).

Tapi, anehnya, kita pada umumnya malah bangga dengan keadaan kita seperti yang sekarang ini... karena kita sekarang ini "memiliki" banyak rasul, dan kita tidak hanya terfokuskan (atau mengutamakan) hanya pada salah satunya saja (misalnya, Paulus).

Betapa anehnya itu! Bukannya bersedih atas keadaan kita yang sekarang ini, yang sudah menyalahi pengaturan sebagaimana yang telah dibuat/ditetapkan oleh Yesus sendiri bagi kita (yaitu bahwa kepada kita sebagai orang-orang Kristen dari bangsa-bangsa bukan Yahudi sudah dipilih/ditetapkan oleh-Nya Paulus sebagai rasul satu-satunya), kita malah berbangga... :P

Marilah kita semua bertobat... yaitu dengan kembali kepada Injil Paulus (=Injil kasih karunia), dan serentak dengan itu juga kita (kembali) melihat bahwa Paulus adalah satu-satunya rasul kita.

Kita hanya punya satu rasul saja. Bukan 12... (ke-12 rasul itu adalah rasul-rasul untuk orang-orang dari bangsa Israel/Yahudi). Bukan 12 + 1. Bukan banyak. Hanya 1 rasul saja, yaitu Paulus. Dan dia jugalah yang menjadi bapak rohani kita dalam Injil (1 Kor 4:15). Amin.

----------------------
NB: Diharapkan kepada setiap pembaca untuk benar2 membaca apa yang saya kemukakan di dalam tulisan ini dengan cermat (dan dengan tenang!), sebab sesungguhnya (selain beberapa hal yang sudah biasa) di sini juga terdapat soal2 yang sangat tidak biasa dibicarakan dalam khotbah2 di gereja2 (bahkan dalam perkuliahan2 di STT-2). Yang penting, pertimbangkanlah dengan baik2 semua yang saya kemukakan di sini (juga dengan memeriksa secara cermat ayat2 Alkitab yang saya berikan di sana sebagai rujukan2nya). Periksa juga lagi tulisan2 saya yang sebelumnya di sini, yang masih terkait erat dengan topik ini, a/l: "Injil Paulus: Mengindikasikan Adanya Dua Injil untuk Dua Umat yang Berbeda" dan "Anjuran untuk Lebih Mengacu kepada Ajaran2 Yesus Ketimbang Ajaran2 Paulus adalah sebuah Pembodohan!"