Jumat, 20 Mei 2016

Kenalilah Kasih Karunia Itu....

(5 Karakteristik Utama dari Kasih karunia)


Banyak orang yang merasa bahwa mereka sudah mengenal/memahami (tentang) kasih karunia, tapi mereka sebenarnya hanyalah sekedar tahu serba sedikit saja tentangnya. Sebagian orang lainnya menyama-ratakan begitu saja antara kasih, kemurahan dan kebaikan2 Tuhan yang lainnya dengan kasih karunia. Mereka tidak bisa membedakan atau tidak melihat adanya perbedaan antara kasih karunia (grace) dengan kasih (love), kemurahan (mercy), dan kebaikan (goodness) pada diri Tuhan. (Memang pada kasih karunia masih terdapat juga ciri2 umum dari kasih, kemurahan, dan kebaikan Tuhan, tapi kasih karunia itu sendiri memiliki ciri2/karakteristik istimewa, yang tidak terdapat pada yang lainnya itu dan hanya terdapat pada kasih karunia saja, seperti yang akan kita lihat nanti). Hal itu tentunya karena pengetahuan mereka sangat minim, dan apa yang mereka miliki hanyalah pengetahuan yang secara umum saja tentang Tuhan. Tentunya tidak cukup bagi kita hanya memiliki pengetahuan yang secara umum saja tentang Tuhan (dan tentang kasih karunia itu). Ada dua ayat Alkitab yang sangat baik untuk menasihati kita dalam hal ini....
"Umat-Ku dibinasakan karena kurang pengetahuan. Oleh karena kamu menolak pengetahuan itu, Aku pun menolak kamu menjadi imam bagi-Ku..." (Hos 4:6 MILT)
"Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik...." (Ams 19:2)
Terlebih lagi bagi kita umat Perjanjian Baru, kasih karunia adalah satu2nya asas yang berlaku (dalam hubungan kita dengan Tuhan) sekarang ini. Yaitu, sebagaimana yang kita sudah ketahui bahwa sekarang ini kita sudah tidak berada di bawah hukum Taurat lagi, tapi sudah berada di bawah kasih karunia (lih: Roma 6:14). Dan karena itu betapa pentingnya bagi kita untuk mengenali kasih karunia itu dengan sebaik2nya dan se-akurat2nya.

Supaya tidak timbul kesalahpahaman yang tidak perlu nantinya, maka sejak awal ini saya merasa perlu untuk memberikan batasan pada istilah kasih karunia yang saya gunakan di sini. Kasih karunia yang kita bicarakan di sini adalah tentang kasih karunia Allah di dalam Kristus atau, lebih spesifik lagi, hanya yang berkaitan dengan keselamatan dan/atau hubungan vertikal kita dengan Tuhan saja.

Lima Karakteristik yang Utama


Berikut ini saya akan membagikan lima karakteristik yang utama dari kasih karunia yang sangat penting untuk kita semua kenali (untuk membantu kita bisa mengenali/menilai dengan tajam dan akurat mana2 yang merupakan pekerjaan dari kasih karunia dan mana2 pula yang bukan):

1. Kasih karunia itu bekerja secara bebas dan berdaulat (Roma 9:11-33)


Itu artinya kasih karunia itu tidak bisa diatur atau di-'setel' atau di-'setir' oleh manusia. Ia bekerja atas inisiatifnya sendiri, bukan karena diminta dan juga bukan karena mempertimbangkan jasa2 atau kebaikan2 dari pribadi2 yang menjadi objeknya.

Jadi....

➜ Kasih karunia itu bukanlah sesuatu yang perlu untuk kita minta atau doakan
➜ Kasih karunia itu pun bukanlah sesuatu yang kita menangkan (dengan cara apapun!)
➜ Kasih karunia itu datang kepada kita karena Allah yang memilih kita (untuk menjadi penerima dari kasih karunia-Nya)


¤ Itulah kasih karunia...yang tidak begitu bukanlah kasih karunia!


2. Kasih karunia itu bekerja sendirian dan hanya secara sepihak saja 


Jadi, dengan kata lain, dalam melakukan semua pekerjaannya kasih karunia tidak memerlukan peran atau bantuan apapun dari pihak kita manusia. Dan karena itu kasih karunia itu bukan dan bahkan adalah berlawanan dengan prinsip kerja-sama. Sebab, sebagaimana yang kita tahu, kerja-sama itu memerlukan dua pihak yang sama2 bekerja (masing2 pihak mengerjakan bagiannya). Sementara kasih karunia itu tidak menyisakan apapun bagi pihak kita untuk kita kerjakan--seluruhnya dikerjakan atau diambil-alih olehnya!
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah." (Ef 2:8
"orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah." (Yoh 1:13
"Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." (Yoh 3:8)

¤ Itulah kasih karunia...yang tidak begitu bukanlah kasih karunia!


3. Kasih karunia itu adalah Pemberian yang Sepenuhnya Cuma-cuma--tidak menuntut pembayaran dan tidak mengharapkan balasan

 

"dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." (Roma 3:24
"Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah [kasih karunia], tetapi sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran [berdasarkan kasih karunia]." (Roma 4:4-5
"Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia." (Roma 11:6)

Kita tidak hanya tidak perlu untuk berbuat apapun sebagai bayaran untuk bisa mendapatkan kasih karunia itu, tapi juga tidak diharapkan untuk berbuat apapun sebagai balasan (dari kita) untuknya.

Dengan kata lain, kasih karunia itu bukanlah pemberian yang seperti ini:
"Kalau kamu berbuat begini dan begitu, maka kamu akan diberi ini dan itu."
Juga bukan seperti ini:
"Karena kamu sudah diberi ini dan itu, maka sepatutnyalah kamu berbuat begini dan begitu."
Banyak sekali pengkhotbah Kristen yang gagal untuk melihat/memahami tentang hal ini (khususnya pada bagian tentang balasan itu). Sebagian pengkhotbah itu sudah benar dengan mengatakan Allah sudah menyelamatkan/membenarkan kita secara cuma2 oleh kasih karunia semata, tapi kemudian menambahkan lagi dengan berkata begini: dan untuk selanjutnya Dia meminta kita untuk melakukan apa yang dikehendaki-Nya di dalam hidup kita. Atau, dengan perkataan yang labih langsung lagi: Jadi, layaklah kita sekarang ini membalas kebaikan-Nya itu dengan melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya di dalam hidup kita.

Mereka ini mungkin tidak sadar, bahwa dengan berbuat demikian mereka sebenarnya sedang merusak makna dari kasih karunia itu sendiri. Kasih karunia itu akhirnya menjadi suatu pemberian yang tidak ikhlas dari Tuhan. Bahkan hal itu menunjukkan gambaran yang sangat merusak tentang Tuhan, seolah-olah (dalam memberikan kasih karunia-Nya kepada seseorang) Tuhan seperti seorang yang sedang meletakkan makanan (umpan) pada mata kail. Bagaimanakah hal yang sedemikian itu masih bisa disebut sebagai kasih karunia??

Mungkin akan ditanyakan begini: Tidakkah kasih karunia itu mengubah kita?

Saya sangat setuju bahwa kasih karunia itu mengubah kita. Tapi kasih karunia itu mengubah kita bukanlah dengan cara menuntut atau memberi syarat kepada kita (atau pun dengan memberi kita rasa bersalah kalau tidak membalasnya). Bukan begitu cara yang ditempuhnya. Tapi cara kasih karunia mengubah kita adalah dengan kuasa/pengaruh yang memang terdapat di dalamnya sendiri. Kasih karunia itu sendirilah yang mengubah kita atau yang membuat kita berubah.


¤ Itulah kasih karunia...yang tidak begitu bukanlah kasih karunia!

4. Kasih karunia itu bekerja dengan hasil yang sempurna 


Dalam semua yang dikerjakan oleh kasih karunia hasilnya (sudah) sempurna, tidak ada cacat atau kelemahan atau kekurangan sama sekali--karenanya tidak memerlukan perbaikan atau tambahan apapun lagi untuknya.

Karena itu bisa dikatakan juga bahwa para penerima kasih karunia itu adalah orang2 yang sudah sempurna. Itu bukan untuk mengatakan bahwa sekarang ini juga kesempurnaan itu sudah terwujudkan (sepenuhnya) pada diri penerimanya. Tentu saja masih ada bagian2 di dalam diri kita yang (masih) sedang disempurnakan. Tapi, karena kuasa yang sempurna (dan penyempurna) itu sekarang ini sudah berada di dalam diri kita, maka pekerjaan penyempurnaan itu sudah merupakan sesuatu yang pasti terjadi--tidak mungkin untuk tidak terjadi! Karena itulah (dan dalam pengertian itulah) bisa dikatakan bahwa para penerima kasih karunia ini sekarang ini adalah orang yang sempurna (yaitu, sekali lagi, karena kesempurnaannya sudah pasti terjadi, dan tidak mungkin untuk tidak terjadi!). Itu sama saja halnya dengan kita, yang sekarang ini sudah bisa disebut sebagai orang2 yang sudah selamat (sudah diselamatkan). Padahal kita semua tahu bahwa kita masih belum berada di sorga sekarang ini... kita masih ada di bumi dan masih berada di dalam tubuh yang fana ini. Tapi, karena keselamatan kita itu adalah sesuatu yang sudah pasti dan tidak ada keadaan atau kekuatan apapun yang bisa membatalkan/menggagalkannya lagi, maka kita pun mengakui bahwa kita SUDAH selamat (bukan "akan selamat").


¤ Itulah kasih karunia...yang tidak begitu bukanlah kasih karunia!

5. Kasih karunia datang "satu paket" dengan Yesus 


"Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus." (Yoh 1:16-17)
Ini berarti semua yang disebut/diperkenalkan sebagai "kasih karunia", tapi yang terlepas dari Yesus, itu bukanlah kasih karunia Kristen. Ini mungkin merupakan ciri yang paling kuat dalam menjadikan kasih karunia sebagai sesuatu yang istimewa dari Allah. Kasih Allah, misalnya, adalah sesuatu yang diberikan atau ditujukan secara umum kepada semua manusia--termasuk kepada orang2 yang di luar Kristus (unbelievers). Bagaimana kita ketahui hal itu? Sebab Alkitab memberitahu kita bahwa Allah adalah kasih (dan karenanya tidak mungkin Dia tidak mengasihi siapapun!)...
"Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih... Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia." (1 Yoh 4:8, 16)
Demikian juga dikatakan tentang kebaikan Allah, itu ditujukan kepada semua manusia tanpa terkecuali...
"Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar." (Mat 5:45). 
Sedangkan kasih karunia secara khusus hanya diberikan bersama-sama dengan (iman kepada) Yesus...

"Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus." (Yoh 1:16-17
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah." (Ef 2:8
"dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman." (2 Tes 3:2)

Dan satu hal lagi, bagi semua orang yang sudah di dalam Kristus juga sudah memiliki kasih karunia, yaitu sebayak yang dia perlukan...atau setidaknya, semua kasih karunia yang diperlukannya akan diberikan juga kepadanya, tanpa perlu dia memintanya lagi. Mengapa? Sebab kasih karunia datang "satu paket" dengan Yesus Kristus.


¤ Itulah kasih karunia...yang tidak begitu bukanlah kasih karunia!


Demikianlah pemaparan tentang 5 karakteristik utama dari kasih karunia ini. Kiranya para pembaca semua beroleh berkat darinya. Haleluya. Sola gratia. Soli Deo gloria. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar