Selasa, 05 April 2016

Memahami Perbuatan-perbuatan Baik dari Kacamata Injil

(Perbuatan2 Baik yang Berasal dari Daging Vs. Perbuatan2 Baik yang Berasal dari Roh)


"Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat." (Gal 5:16-18)
"Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah." (Roma 8:8)

Apakah perbuatan baik manusia itu ada gunanya?

Jawaban untuk pertanyaan ini bisa "ada" bisa juga "tidak ada"... tergantung pada konteks di mana itu diterapkan.

  1. Perbuatan2 baik manusia itu ada kegunaannya, jika di dalam (konteks) kehidupan umum (civil life). 
  2. Perbuatan2 baik manusia itu tidak ada gunanya di dalam (konteks) kehidupan kerohanian kita. Bahkan, itu akan menjadi racun dan/atau pengganggu bagi kehidupan kerohanian kita.


Jadi, apakah semua perbuatan2 baik sudah tidak punya tempat lagi di dalam kehidupan kerohanian kita?

Tidak juga. Sebab sekalipun perbuatan2 baik manusia itu sudah tidak ada tempat/kegunaannya di dalam kehidupan kerohanian kita, tapi ternyata ada satu jenis perbuatan baik yang berguna di dalam kehidupan kerohanian kita, dan itu adalah perbuatan2 baik yang dihasilkan oleh kehidupan Kristus di dalam kita.

Ini tentunya adalah jenis perbuatan baik yang sudah sangat berbeda (dari apa yang kita kenal sebelumnya). Dan ini sudah tidak patut lagi untuk disebut sebagai "perbuatan2 baik manusia"... karena ini tidak lain adalah perbuatan2 baik Kristus/Tuhan sendiri di dalam dan melalui kita.

Bagaimanakah cara berlangsungnya perbuatan2 baik yang berasal dari Roh ini?

Ini, dengan sangat baik, dapat digambarkan dengan (perbuatan2 dari) seorang pria yang sedang jatuh cinta dengan seorang gadis.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa seseorang yang sedang jatuh cinta itu seolah-olah menjelma menjadi orang lain. Misalnya, tadinya dia malasnya 'minta ampun', bangunnya selalu kesiangan, jarang mandi, dst. Tapi begitu dia jatuh cinta dengan seorang gadis, semuanya bak disulap (atau disihir?)... berubah 180 derajad. Kini dia menjadi seorang yang rajin, bisa bangun jam 05 pagi, mandi bisa 3 kali sehari, dst. (Tentunya perlu dicatat bahwa perubahan yang terjadi itu khususnya di dalam hal2 yang ada keterkaitannya dengan si gadis yang dicintainya itu saja).

Kalau kita periksa secara lebih dekat untuk mengamati perubahan yang terjadi itu, maka kita akan temukan bahwa perubahan tersebut terjadinya....


1. Secara spontan. 

Jadi perubahannya terjadi secara begitu saja, tanpa di-setting atau dirancang-rancangkan olehnya sebelumnya; semuanya mengalir begitu saja dari dalam dirinya. Bisa dikatakan bahwa tindakan2 (perubahan) yang dilakukan olehnya itu lebih bersifat intuitif ketimbang rasional (lihat catatan di bawah untuk kata "intuitif" dan "rasional" ini).


2. Secara sukarela.

Ini berarti semua tindakan2nya (yang mencerminkan terjadinya perubahan itu) dilakukan dengan begitu saja olehnya, tanpa adanya tekanan2 yang datang dari luar dirinya atau tanpa ada yang menyuruh/mengharuskan/mewajibkannya untuk melakukannya (termasuk si gadis itu sendiri).

Seperti itulah juga perubahan atau perbuatan2 baik yang "berasal dari Roh"--terjadinya secara SPONTAN dan SUKARELA (yaitu sebagaimana kedua kata itu sudah diterangkan pada kedua point di atas tadi). Hanya perubahan atau perbuatan2 baik yang ditandai dengan karakteristik dari kedua kata itu sajalah (spontan dan sukarela) yang bisa digolongkan sebagai perbuatan2 baik yang "berasal dari Roh." Dan apa yang di luar itu atau yang berbeda dengan itu berarti masih harus digolongkan sebagai perbuatan2 baik yang "berasal dari daging" (=perbuatan2 baik manusia).

Nah, seperti itulah perbuatan2 baik yang kami inginkan untuk ada pada orang2 Kristen dalam kehidupan kerohaniannya. Jadi, sekali lagi, kami bukan menolak semua jenis perbuatan2 baik dari kerohanian Kristen. Yang kami tolak adalah perbuatan2 baik yang umum, perbuatan2 baik manusia. Kami sudah tidak melihat kepentingannya lagi (perbuatan2 baik manusia itu) di dalam kerohanian Kristen. Dan bukan saja kami memandang perbuatan2 baik manusia itu tidak berguna, tapi lebih dari itu, bahkan (jika dibiarkan dan tidak ditolak) itu akan merusak kerohanian Kristen seseorang (karena memasukkan unsur2 yang asing ke dalamnya!).

Begitu.

----------
Catatan (dari KBBI):

in·tu·i·tif a bersifat (secara) intuisi, berdasar bisikan (gerak) hati:
in·tu·i·si n daya atau kemampuan mengetahui atau memahami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari; bisikan hati; gerak hati.

ra·si·o·nal [1] a 1 menurut pikiran dan pertimbangan yg logis; menurut pikiran yg sehat; cocok dgn akal.
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :

2 komentar:

  1. Sangat memberkati bang 👍👍👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks ya, bro... buat tanggapannya... :)

      Hapus