Minggu, 21 Agustus 2016

"Injil Paulus": Mengindikasikan adanya Dua Injil untuk Dua Umat yang Berbeda

Paulus menyebut Injil yang diberitakannya sebagai "Injilku" (lih: 2 Tim 2:8).

Pantaskah dia membuat sebutan yang seperti itu untuk Injil? Tidakkah itu menunjukkan kepongahan atau arogansi pada diri Paulus?

Harus ada alasan yang cukup kuat untuk itu, barulah apa yang dilakukannya itu bisa dibenarkan. Tapi kalau tidak, yaitu kalau alasan yang cukup kuat itu tidak ada, maka harus dikatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Paulus itu adalah sangat tidak patut. Saya sendiri pun akan menyebut Paulus orang yang sangat sombong, kalau memang tidak ada alasan yang cukup kuat untuk apa yang dia lakukan itu (=menyebut Injil sebagai Injilnya).

Tapi ketika saya memeriksa mengenai hal ini, puji Tuhan, saya temukan bahwa ternyata alasan untuk itu memang ada (yaitu alasan yang cukup kuat bagi Paulus sehingga dia bisa dibenarkan dalam menggunakan sebutan tersebut, "Injilku"). Dan alasan tersebut sangat terkait dengan panggilannya yang khusus, yaitu sebagai rasul (khusus) untuk bangsa2 bukan Yahudi atau bangsa2 di luar Israel. Hal itu membuat saya sadar bahwa Paulus memang pantas menyebut Injil dengan cara yang demikian itu, dan hanya dia seoranglah yang pantas untuk itu. Tidak ada seorang pun lagi yang lainnya yang pantas untuk melakukan hal yang seperti yang dia lakukan itu (menyebut Inji sebagai Injilnya), sebab memang hanya Paulus seoranglah yang telah pernah menerima panggilan yang se-khusus itu (dalam kaitan dengan tugas pemberitaan Injil).

Sebutan yang digunakan oleh Paulus untuk Injil yang dia terima dan beritakan itu sekaligus juga mengindikasikan kepada kita bahwa kepada Paulus telah dipercayakan Injil yang khusus, yang tidak sama dengan Injil yang diterima dan diberitakan oleh para rasul dan pemberita2 Injil lainnya. Sungguh dengan ini saya jadi semakin melihat bahwa memang dalam kenyataannya ada dua Injil atau dua macam Injil di Alkitab kita, yaitu:

1) Injil Kerajaaan Allah, dan...
2) Injil Kasih karunia Allah.

Yang pertama itu adalah apa yang diberitakan oleh Yohanes Pembaptis, oleh Yesus (pada masa pelayanan-Nya di bumi), dan oleh ke-12 rasul-Nya (dan pemberitaan mereka ini ditujukan HANYA kepada orang2 Yahudi/Israel). Sedangkan yang kedua itu adalah yang khusus merupakan Injil yang diterima dan diberitakan oleh Paulus (dan harusnya juga menjadi satu2nya Injil yang diterima dan diberitakan oleh gereja2 Kristen, yang terdiri dari orang2 yang berasal dari bangsa2 non-Yahudi/Israel!).

Kekhususan Injil Paulus itu dan bahwa Injilnya itu adalah secara khusus merupakan kabar baik tentang kasih karunia Allah (Injil kasih karunia Allah) bisa kita lihat juga dari pernyataan2 Paulus sendiri, yang secara satu perikop bisa kita baca di Efesus 3:1-12. Di sana Paulus menyebutkan setidaknya 2 hal yang pokok ini:

  1. Bahwa Injilnya itu adalah sesuatu yang sebelumnya masih dirahasiakan (oleh Tuhan) selama berabad-abad, dan baru kemudian dibukakan/dinyatakan (secara khusus dan secara pribadi) kepadanya.
  2. Bahwa tugas pemberitaan Injilnya itu tidak lain adalah "tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah."

Silahkan Anda baca dan periksa sendiri juga, ya....

1-Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal Allah 
2---memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,
3-yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.
4-Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasiaKristus,
5-yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia,tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,
6-yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
7-Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya.
8-Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,
9-dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu,
10-supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepadapemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga,
11-sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
12-Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. (Ef 3:1-12).

Jadi, Injil Paulus adalah suatu berita yang sangat berbeda, karena isinya adalah terfokuskan kepada apa yang sudah dilakukan oleh Allah di dalam atau melalui Kristus bagi kita... bukan lagi berisikan hal2 yang harus atau yang perlu untuk kita lakukan bagi Tuhan (agar kita bisa selamat atau berkenan kepada-Nya).

Karena itu, marilah bersukacita bersama saya, menyambut "Injil Paulus" dan merayakannya, dan memberitakannya....agar sebanyak mungkin orang bisa turut bersukacita juga bersama kita karena telah menerima/percaya akan berita yang sangat menggembirakan ini, yaitu INJIL KASIH KARUNIA ALLAH. Haleluya! Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar