Jumat, 05 Agustus 2016

Siapakah Tokoh di Alkitab yang Paling Berpengaruh bagi Anda?


Jika kepada orang2 Kristen sekarang ini (termasuk para pendeta/pengkhotbah) ditanyakan: tokoh mana di dalam Alkitab yang paling berpengaruh bagi mereka (selain Yesus)? Maka kita akan mendapati kebanyakan jawaban yang diberikan akan berada di sekitaran tokoh2 ini: Abraham, Musa, Yosua, Elia, Daud, dan Daniel. Sedikit sekali yang akan mengajukan dari kalangan murid Yesus yang dua belas itu. Dan, jauh lebih sedikit lagi yang akan menjawab: Paulus.

Menurut saya, itu adalah bencana! Ya, bencana dalam Kekristenan. Dan itu sekaligus juga adalah merupakan bukti dari kegagalan mayoritas pengajaran yang diberikan di lingkungan Kekristenan selama ini. Itu juga berarti mayoritas pengajar di lingkungan Kristen (sarjana2 teologi, pendeta2, dan pengkhotbah2) telah menjadi ngawur di dalam pengetahuan yang mereka miliki dan yang mereka ajarkan kepada umat selama ini.

Sebab, bagaimana mungkin kita--sebagai orang2 Kristen, umat Perjanjian Baru--justu menjadi lebih dekat atau lebih banyak dipengaruhi oleh tokoh2 dari luar Kekristenan, ketimbang tokoh2 yang berasal dari dalam Kekristenan sendiri...???

Sebenarnya, siapakah tokoh yang paling dekat dengan kita, yaitu khususnya kita orang2 Kristen yang berasal dari bangsa2 kafir (di luar Israel)? Paulus, kan?

Ya! Paulus. Sebab, dialah sang rasul khusus untuk kita (bangsa2 non-Israel/Yahudi).

Bukankah hal itu seharusnya sudah sangat jelas bagi kita semua? Bukankah pengetahuan tentang hal itu (seharusnya) sudah didapakan bahkan oleh "anak2 sekolah minggu" kita?

Tapi, kenapa kita sekarang ini nampaknya sudah begitu jauh dari kebenaran dasar itu? Kenapa Paulus tidak menjadi tokoh yang paling banyak dipilih atau dijadikan sebagai tokoh yang paling berpengaruh bagi kita?

Saya curiganya, begini: Jangan2 karena hal itu hanya dilihat sebagai sebuah (pengetahuan) dasar bagi kita, maka untuk selanjutnya hal itu sudah tertinggalkan di bawah atau di belakang kita... dan segera hal2 yang lainnya pun tertumpukkan di atasnya. Dan akhirnya kita pun menjadi lupa dengannya (dasar kita itu). Lalu, ketika ada pengajaran2 tertentu yang kedengarannya sangat bagus dan terkesan "lebih tinggi" atau "lebih mendalam" atau "lebih rohani", kita pun langsung menerimanya, tanpa memeriksa atau membandingkannya lagi dengan dasar yang sudah kita miliki sebelumnya. Maka akhirnya kita pun memiliki Kekristenan seperti yang ada sekarang ini: "Kekristenan campuran" atau "Kekristenan gado-gado."

Disebut "Kekristenan campuran" karena walaupun di awalnya masih menerima Yesus sebagai Mesias/Kristus/Juruselamat, tapi untuk selanjutnya masih berkiblat kepada dan mengadopsi spiritualitas Perjanjian Lama atau Yudaisme (seolah-olah kita tidak punya spiritualitas yang otentik, yaitu yang murni Kristen--spiritualitas Perjanjian Baru!).

Jadi, kalau Anda adalah orang Kristen, banggalah dengan Kekristenan itu! Kenalilah Kekristenan itu, berikut dengan spiritualitasnya yang otentik. Dan hal itu, tidak bisa tidak, akan membuat Anda menjadi merasa sangat dekat, sangat terhubungkan, dan sangat dipengaruhi oleh seorang tokoh di Alkitab: Paulus.

Selain Yesus, Pauluslah tokoh Kristen yang paling berpengaruh (untuk semua orang yang berasal dari bangsa2 non-Israel). Ketahuilah itu. Hiduplah sesuai dengan kebenaran itu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar