Jumat, 19 Februari 2016

Ada Apa Antara Saya dengan Calvinisme?

Am I a Calvinist?

No. I am not a Calvinist.

Tapi, saya bersama dengan para Calvinist dalam rangka melawan (meng-counter) para Arminianist.

Dan secara khusus, saya setuju dengan "lima pokok Calvinisme" (the five points Calvinism) dan sekaligus menolak/menentang "lima pokok Arminianisme" (the five points Arminianism).

Mengapa?

Semata-mata karena saya melihat bahwa dalam hal itu posisi Calvinisme lebih sesuai dengan ajaran Alkitab ketimbang posisi Arminianisme.

Untuk sekedar memberikan penjelasan atas apa yang saya maksudkan itu, berikut ini saya akan sebutkan isi dari "lima pokok Calvinisme" dan juga "lima pokok Arminianisme." Dan saya akan membagikan yang keduanya lebih dulu, sebab yang disebut pertama itu pada hakekatnya adalah respons terhadap yang keduanya.

LIMA POKOK ARMINIANISME DAN LIMA POKOK CALVINISME DALAM PERBANDINGAN

ARMINIANISME berpegang pada kejatuhan sebagian saja pada manusia berdosa; CALVINISME berpegang pada kejatuhan total pada manusia berdosa. Kejatuhan sebagian mengatakan bahwa setiap aspek kemanusiaan sudah dicemari oleh dosa, tapi tidak sampai pada taraf di mana manusia sudah tidak dapat lagi beriman pada Tuhan dengan kehendaknya sendiri. Kejatuhan total mengatakan bahwa semua aspek kemanusiaan sudah dicemari oleh dosa, karena itu manusia tidak dapat lagi datang kepada Tuhan dengan kemauannya sendiri.

ARMINIANISME berpegang pada pemilihan bersyarat oleh Allah; CALVINISME berpegang pada pemilihan Allah yang bebas, tanpa syarat. Pemilihan bersyarat percaya bahwa Allah memilih individu2 untuk diselamatkan berdasarkan pra-pengetahuan Allah mengenai siapa2 yang akan menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Pemilihan bebas percaya bahwa Allah memilih orang2 yang diselamatkan berdasarkan pada kehendak-Nya semata, bukan berdasarkan pada apa yang ada pada individu2 atau apa yang akan mereka sendiri lakukan.

ARMINIANISME berpegang pada penebusan yang acak (tidak terbatas dan tidak pasti); CALVINISME berpegang pada penebusan yang terarah (terbatas dan pasti). Penebusan yang acak/tak terbatas percaya bahwa Yesus mati bagi semua orang (tapi hasil akhirnya terbatas, yaitu dibatasi oleh pilihan bebas dari masing2 orang, apakah mereka mau percaya/menerima kematian/penebusan Yesus itu dan bertahan terus atau tidak). Penebusan yang pasti/terbatas adalah kepercayaan bahwa kematian Yesus hanyalah bagi umat pilihan saja.

ARMINIANISME berpegang pada kasih karunia yang dapat ditolak; CALVINISME berpegang pada kasih karunia yang tak dapat ditolak. Kasih karunia yang dapat ditolak mengatakan bahwa Tuhan memanggil semua orang kepada keselamatan, namun banyak orang bersikeras dan menolak panggilan ini. Kasih karunia yang tidak dapat ditolak mengatakan bahwa ketika Tuhan memanggil orang untuk diselamatkan, setidaknya pada akhirnya, orang tsb pasti akan datang kepada keselamatan.

ARMINIANISME berpegang pada keselamatan yang bersyarat; CALVINISME berpegang pada ketekunan orang2 kudus. Keselamatan yang bersyarat adalah pandangan bahwa seseorang yang percaya pada Kristus, dengan kehendak bebasnya, bisa berbalik dari Kristus dan karena itu kehilangan keselamatannya. Ketekunan orang2 kudus adalah sebuah konsep bahwa seseorang yang telah dipilih oleh Allah akan bertahan dalam imannya dan tidak akan pernah menolak Kristus atau berbalik daripada-Nya.

Sekali lagi, saya bersama dengan atau berpihak kepada Calvinisme dalam soal yang satu ini (5 pokok Arminianisme Vs. 5 Pokok Calvinisme), karena saya melihat Calvinisme, dalam soal yang khusus ini, lebih dekat dengan ajaran Alkitab (argumen untuk ini sudah dan masih akan terus saya berikan pada postingan2 yang lainnya).

Itu adalah sekedar penjelasan singkat dari saya mengenai hubungan/keterkaitan (pemahaman/teologi) saya dengan Calvinist/Calvinisme. Semoga hal itu dapat menjelaskan kepada siapa saja yang merasa memerlukan penjelasan tersebut. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar