Rabu, 17 Februari 2016

Kasih Karunia: Pemberian yang Berdaulat

Kita tahu (baik dari pengalaman maupun dari Alkitab) bahwa (pada akhirnya) tidak semua orang yang diselamatkan. Mungkin Anda masih bertanya-tanya: Apa sebenarnya yang membuat seseorang pada akhirnya tidak diselamatkan? Pertanyaan ini akan semakin seru lagi jika ditambahkan dengan: Kalau memang Tuhan mengasihi semua orang, seharusnya tidak mungkin ada satu orang pun yang tidak diselamatkan! Sebagian orang merasa jawaban untuk ini sudah pasti, yaitu: kehendak bebas manusia itu. Benarkah itu? Mari kita periksa...

Sebenarnya dari apa2 yang sudah saya bagikan sebelumnya tentang kasih karunia (perbedaannya dari pemberian2 Tuhan yang lainnya) semuanya itu akan menyimpulkan satu hal--yang berkaitan dengan sifat dari kasih karunia--yaitu: Kasih karunia itu berdaulat (atau kasih karunia itu adalah pemberian yang berdaulat).

Apakah yang dimaksudkan dengan itu?

Saya akan menjelaskannya dengan sesederhana mungkin (dan tentunya masih dengan memfokuskan tujuannya untuk menunjukkan perbedaan antara kasih karunia dengan pemberian2 Tuhan yang lainnya) di sini. Pemberian2 Tuhan yang lainnya diberikan sebagai bentuk respons Tuhan terhadap doa2/permintaan dan perbuatan2 tertentu  dari manusia. Ayat2 Alkitab yang berikut ini menjelaskan tentang hal itu...

"Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa...." (Yak 4:2)

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan." (Mat 7:7-8)

Ayat2 seperti contoh di atas itu membicarakan tentang pemberian2 Tuhan yang diberikan sebagai bentuk respons Tuhan kepada doa2/permintaan dan perbuatan2 tertentu dari pihak manusia. Walaupun, kalau diperiksa lebih jauh, akan didapati bahwa orang2 bisa berdoa dan berbuat hal2 yang demikian itu pun adalah karena karya Tuhan juga pada diri mereka! Tapi tetap saja di sini--dalam realitanya--pemberian2 Tuhan itu hanya diberikan setelah ada doa/permintaan perbuatan terentu dari manusia. Dan hal itu berbeda dengan kasih karunia...sebab kasih karunia itu diberikan bukan sebagai respons Tuhan terhadap doa2/permintaan dan perbuatan2 tertentu dari manusia, tapi semata-mata atas kehendak/kedaulatan Tuhan saja.

Sekali lagi, apakah artinya itu?

Itu artinya: Kasih karunia itu diberikan kepada siapa, pada waktu kapan, dalam situasi yang seperti apa, dengan cara yang bagaimana... semuanya itu adalah urusan Tuhan, dan hanya Dia sajalah yang menentukannya (manusia tidak memiliki peran sama sekali di dalam hal2 ini).

Ini adalah sekedar memberikan sebuah peneguhan lagi tentang perbedaan antara kasih karunia dengan pemberian2 Tuhan yang lainnya. Semoga semakin diteguhkan, ya...  :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar