Rabu, 17 Februari 2016

Semuanya (Karena) Kasih Karunia? (#2)

Mengatakan "semuanya adalah kasih karunia (anugerah)" sama berbahaya/merusaknya dengan mengatakan "semuanya adalah mujizat."

Mungkin, kalau baru dilihat secara sepintas saja, sepertinya tidak ada yang berbahaya/merusak pada pernyataan "semuanya adalah mujizat" itu....malahan sebagian orang justru akan menganggapnya sebagai suatu kebenaran Kristen yang sejati. Saya harap Anda tidak berhenti (tenggelam!) hanya sampai di pengamatan yang sepintas itu saja, tapi bersedia untuk memeriksanya lebih lanjut, secara lebih seksama, ya...

Kalau dikatakan "semuanya adalah mujizat" berarti tidak ada sesuatu pun yang bukan mujizat. Betul, kan? Nah, kalo semuanya adalah mujizat dan tidak ada yang bukan mujizat, apa istimewanya lagi sebuah mujizat?

Haloooo... !! Bisakah Anda melihatnya...??

Kenapa mujizat menjadi istimewa? Atau, apakah yang membuat mujizat itu sesuatu yang istimewa? Tentulah karena hal yang seperti itu jarang atau langka terjadi. Itu persis seperti emas. Kenapa emas menjadi mahal (disebut sebagai logam mulia)? Tidak lain karena emas itu jarang atau langka ditemukan. Coba kalau setiap kali kita mengorek tanah (di sembarang tempat), ada emas di sana... pastilah emas tidak akan menjadi mahal dan tidak akan disebut sebagai logam mulia. Betul, kan?

Itulah alasannya, kenapa saya menentang pernyataan "semuanya adalah mujizat." Kalau semuanya mujizat (tidak ada satu hal pun yang bukan mujizat), maka mujizat praktis menjadi sesuatu yang biasa saja, tidak ada kelebihan/istimewanya (=tidak ada mujizat!). Jadi, pernyataan "semuanya adalah mujizat" itu alih2 mendukung atau mempromosikan mujizat, malahan justru menghasilkan kebalikannya, yaitu (pada akhirnya) hanya akan merendahkan bahkan meniadakan mujizat.

Hal yang sama persis dengan itu akan terjadi juga pada pernyataan "semuanya adalah kasih karunia (anugerah)." Kalau semuanya adalah kasih karunia, berarti tidak ada satu hal pun yang bukan kasih karunia. Lalu, apa istimewanya lagi kasih karunia itu? Apakah ada artinya lagi untuk mengatakan: Yesus adalah kasih karunia?

Untuk apa...?

Muhammad pun adalah kasih karunia.

Sidarta Budha Gautama pun adalah kasih karunia.

Tukul Arwana pun adalah kasih karunia.

Apa istimewanya...??!!

Sudah bisakah Anda melihatnya sekarang (bahwa pernyataan "semuanya adalah kasih karunia" itu adalah sesuatu yang merusak ketimbang membangun bagi iman Kristen)? Saya harap Anda sudah (mulai) melihatnya, ya....  :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar