Jumat, 19 Februari 2016

Bukan Kasih Allah yang Menyelamatkan Kita, tapi Kasih Karunia-Nya!

Tahukah anda bahwa kita diselamatkan bukan (semata) karena kasih Allah (kepada kita), tapi karena kasih karunia-Nya (yang diberikan-Nya kepada kita)?

Yaelah, apa bedanya, sih...(kasih Allah dan kasih karunia-Nya itu)?

Nyatanya memang beda. Berikut ini saya akan tunjukkan perbedaannya itu kepada Anda.

KASIH Allah itu (the LOVE of God) diperuntukkan/diberikan kepada semua orang (=semua manusia di dunia ini), tapi KASIH KARUNIA-Nya (His GRACE) tidak demikian. Bagaimana saya bisa tahu atau bisa menjadi pasti tentang kedua hal itu?


  1. Saya tahu bahwa kasih Allah diperuntukkan/diberikan kepada semua orang karena Alkitab mengatakan Allah itu adalah kasih (1 Yoh 4:8,16). Atas dasar itu, tidak mungkinlah Allah tidak mengasihi seorang manusia pun!
  2. Saya tahu bahwa kasih karunia Allah itu tidak diberikan kepada semua orang, sederhana saja, yaitu dari fakta bahwa tidak semua orang diselamatkan. 


Apa hubungannya antara kasih karunia Allah tidak diberikan kepada semua orang dengan fakta bahwa tidak semua orang diselamatkan itu?

Begini: Kalau kasih karunia Allah itu diberikan kepada semua orang, maka semua orang pasti diselamatkan. Sebab kasih karunia Allah itu tidak pernah sia2... dan tidak ada kasih karunia Allah yang "terbuang" dengan sia-sia! (Lain halnya dengan kasih Allah, yang bisa saja tidak kesampean--jadi "sia-sia". Sebab kasih Allah itu adalah sifat Allah, dan itu terpancarkan secara umum kepada semua orang. Sedangkan kasih karunia Allah itu adalah pemberian yang khusus dari Allah, yang diberikan-Nya kepada orang2 tertentu, bukan disebarkan secara acak saja).

Kita rewind sedikit... kembali kepada soal "tidak semua orang diselamatkan", kenapa tidak semua orang diselamatkan?

Saya jawab... bukan, bukan saya, tapi Alkitab yang memberikan jawabannya kepada kita, begini: Untuk diselamatkan seseorang harus memiliki iman/percaya (kepada/dalam Yesus Kristus)...

"...supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yoh 3:16). 

Dan untuk bisa beriman/percaya seseorang harus diberi iman (oleh/dari Allah). Sebab manusia berdosa sudah mati di dalam dosanya, sehingga tidak mungkin lagi memiliki iman (dari dirinya) sendiri atau sudah tidak bisa lagi beriman dengan dirinya sendiri.

"...sebab bukan semua orang beroleh iman..." (2 Tes 3:2). 
"...Lidia turut mendengarkan... Tuhan membuka hatinya,  sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus" (Kis 16:14).
"... tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus" (1 Kor 12:3).

Jadi, iman itu adalah (bagian/perwujudan dari) kasih karunia Alah (yang diberikan-Nya) kepada kita.

Karena itu, sudah jelaslah: Kasih karunia Allahlah yang menyelamatkan kita, bukan (hanya sekedar) kasih Allah (semata).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar