Kamis, 18 Februari 2016

Dua Sisi Kehidupan Orang Kristen

Sebagai orang Kristen kita memiliki/menjalani dua sisi kehidupan, sbb:


  1. Kehidupan Khusus: Kehidupan rohani kita sebagai ciptaan baru di dalam Kristus; 
  2. Kehidupan Umum: Kehidupan kita sebagai manusia biasa yang masih tinggal di bumi ini, sebagaimana layaknya dengan semua manusia lainnya. 


Pada sisi yang pertama kehidupan kita itu apa yang kita miliki dan jalani adalah (sudah) sama sekali berbeda dan tidak ada persamaannya dengan apa yang dimiliki dan dijalani oleh orang2 luar (unbelievers). Tapi pada sisi yang kedua kehidupan kita itu apa yang kita miliki dan jalani masih sama saja dengan yang dimiliki dan dijalani oleh orang2 luar (unbelievers). Misalnya: sebagaimana mereka membutuhkan makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, seks, perhatian, kasih sayang.... begitu pun kita masih membutuhkan hal2 itu juga.

Hei, sekalipun Anda orang Kristen (believer) Anda tetap hanyalah manusia biasa juga! Saya harap tidak seorangpun di antara kita yang tidak sadar tentang hal itu.

Menjadi orang Kristen (believer) tidaklah menjadikan Anda dan saya menjadi manusia super (superman/superwomen). Di satu sisi kita memang sudah menjadi ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi di sisi yang lain, kita tetap hanyalah manusia2 biasa, sebagaimana dengan orang2 lainnya (unbelievers). Untuk melihat bukti langsung tentang hal itu, silahkan cubit lengan Anda (cubitnya yang agak keras, ya!)... sakit, kan? Nah, itulah tandanya Anda adalah manusia biasa (sama seperti orang2 lainnya di luar sana).

Sekali lagi, kita memiliki dua sisi kehidupan (yang berbeda) dan keduanya harus kita jalani/jalankan secara terpisah--dijalankan pada jalurnya sendiri2. Jadi kedua sisi kehidupan ini harus diurus secara terpisah--tidak tercampur dan (unsur2 yang ada di dalamnya) tidak bisa saling menggantikan atau saling dipertukarkan.

Bagaimanakah caranya kita menjalani kehidupan kita dalam kesadaran akan kedua sisinya ini?

Kuncinya begini: Saat sedang menjalani sisi kehidupan kita yang khusus (rohani) janganlah kita mencoba menerapkan kebenaran yang berlaku di sisi kehidupan kita yang umum; demikian pula sebaliknya, saat sedang menjalani sisi kehidupan umum kita, janganlah mencoba untuk menerapkan kebenaran yang berlaku di sisi kehidupan khusus/rohani kita.

Di penghujung ini saya mau buka2an dulu, ya... :D  Sebenarnya, satu hal yang sejak awal hendak saya katakan di sini (atau melalui tulisan ini) adalah ini: Kasih karunia itu (yaitu kasih karunia Allah di dalam Kristus) hanya berlaku di sisi kehidupan khusus/rohani kita, dan tidak berlaku di sisi kehidupan umum kita. Itu dia...! :D

******

NB: Menyangkut pemisahan yg saya buat di sini, nampaknya perlu saya tambahkan penjelasan, sbb (agar tidak terjadi kesalahpahaman atau pencampurbauran!): Pemisahan yg saya buat di sini tidak sama (dan tidak ada hubungannya sama sekali!) dgn pemisahan keliru yg sering orang2 buat dgn memisahkan "dunia/perkara2 rohani" dan "dunia/perkara2 sekuler." Saya jelas2 tidak setuju dgn pemisahan seperti yg disebutkan belakangan ini. 

Adapun perbedaan pokok antara pemisahan yg saya buat itu dgn pemisahan yg keliru ini adalah dalam hal ini: Pada pemisahan yg saya buat itu, sekalipun dalam pelaksanaannya di kehidupan kita sekarang ini (kedua sisi kehidupan itu) berjalan secara terpisah (masing2 berjalan di jalurnya sendiri2), tapi ujungnya adalah sama2 menuju kpd Tuhan juga (sama2 untuk kemuliaan Tuhan juga)--baik itu sisi kehidupan khusus kita maupun sisi kehidupan umum kita.

Sedangkan pada pemisahan yg keliru itu pisahnya terus sampai ke ujung/akhirnya. Yang satu ("dunia rohani") menuju kepada (kemuliaan) Tuhan, tapi yg lainnya ("dunia sekuler") menuju kepada Iblis/kebinasaan.

Harap tidak mencampurbaurkan kedua hal yg jauh berbeda ini, ya... smile emotikon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar